
© Lee Yohan. All rights reserved.
Profile
Birth Name : Lee Yohan (이요한)
Current Name : Lee Yohan (이요한)
Birthday : November 27, 2002
Zodiac Sign : Sagittarius
Birth Place : -
Height : 184 cm (6'0")
Weight : 60 kg (132 lbs)
Blood Type : AB
Speciality : Guitar, Singing, Dancing
Portrayals : ASTRO-Yoon Sanha
Lee Yohan’s Facts :
-- His favorite color is yellow
-- He got nickname “Happy Virus” because he jokes and laugh a lot
-- He frequently dyed his hair, he likes to choose a bright color for his hair
-- Even though he is skinny, actually he is a big eater. He loves any kind of food as long as it has a good taste
-- He is such a chatterbox
-- His current hair color is pastel purple
Personality
ESFP-A
Mudah menciptakan atau terbawa suasana kegembiraan, dan pandai pula membawa orang lain ikut menikmatinya.Sering jadi pusat perhatian akibat tingkahnya yang menghibur dan membawa gelak tawa.Sangat sosial. Lee Yohan memiliki kemampuan adaptasi yang baik, ia mudah bergaul di situasi baru. Ia juga selalu berhasil membuat ‘tamasya’ menjadi ‘pesta’.Memiliki selera fashion yang fresh, mencerminkan kepribadiannya yang memang segar.Meski sering jadi pusat perhatian dan ia menyukainya, Lee Yohan tetap sadar bahwa dunia bukanlah hanya tentangnya. Ia juga penuh pengamatan dan sensitif terhadap emosi orang lain.Lebih suka menghindari konflik daripada mengatasi secara frontal.Terlalu fokus pada kesenangan menimbulkan suatu masalah yang jadi tantangan besar untuknya; yaitu cukup sering mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya (biasanya PR sekolah hehe).Kadang membuat onar.Hidupnya sering kali tidak tertata, berantakan karena terlalu banyak improvisasi dan spontanitas. Ia memang perencana jangka panjang yang buruk.Analisis kompleks, tugas berulang, dan mencocokan statistik dengan konsekuensi nyata adalah kelemahannya. Meski tidak berlaku jika menyangkut hobinya.
Background Story
ㅤㅤRiang tidak selalu riang. Tawa tak berarti tawa. Senyuman bahkan memiliki banyak arti.
ㅤㅤIni adalah kisah tentang Lee Yohan. Seorang pemuda yang dikenal dengan kepribadian cerah ceria. Hari-harinya kebanyakan dipenuhi gelak tawa bahagia. Kejahilan dan onar kerap kali dilakukan tanpa melupakan batas, hanya menunjukan ciri bahwa dirinya benar layak disebut berkepribadian cerah.
ㅤㅤTapi siapa sangka? Si Ceria ini sesungguhnya adalah korban bullying dalam masyarakat. Ia kerap kali dirundung oleh keluarga, tetangga, maupun warga sekolah. Tidak banyak yang mampu bertahan lama disisinya setelah mengetahui siapa Lee Yohan itu.
ㅤㅤHidup sebagai seorang anak tanpa ayah tentu saja tidak mudah. Tapi orang tidak akan mau tau tentang kesulitannya. Hanya cacian, makian, sumpah serapah, dan tatapan-tatapan jijik yang bisa orang-orang berikan kepada mereka. Kotor, memang kotor di mata mereka. Sesekali mampukah mereka memandang lewat kaca mata seseorang yang bernasib seperti Lee Yohan? Tidak. Tidak akan ada yang mau tau, tidak akan ada yang peduli tentang nasib dan kesengsaraan yang dialami kaum yang katanya hina itu.
ㅤㅤLee Yohan lahir dari rahim seorang ibu bernama Lee Yeonhee, penyandang gelar ibu tunggal. Hampir tidak ada nasib baik bagi para ibu tunggal di Korea Selatan. Mereka diperlakukan seperti sampah. Dibuang, tersingkirkan dan menjadi hina di mata siapapun yang memandangnya. Sehingga banyak sekali dari mereka yang memilih (atau sebenarnya mau tak mau) bersembunyi, sebagian lain mengarang cerita tentang suami mereka yang bekerja di luar negeri demi diterima oleh masyarakat, atau bahkan cukup banyak dari mereka sampai hati membuang sang anak tanpa ayah itu ke panti asuhan.
ㅤㅤBegitu pula yang dilakukan Lee Yeonhee. Dirinya memilih bersembunyi, bersama kemiskinan yang mencekik. Hingga tiba waktunya Lee Yohan harus mengenyam bangku pendidikan, sedangkan Lee Yeonhee sang ibu tidak memiliki suatu apapun sebagai modal menyekolahkan anak semata wayangnya itu. Seluruh keluarga Lee Yeonhee tentu saja sudah memutus hubungan kekeluargaannya terhadap Lee Yeonhee, tidak ada pula teman yang mampu bertahan di sisinya, mereka takut ikut menjadi sasaran rundungan jika berada di dekat Yeonhee. Tidak ada satupun tangan yang bisa ia genggam dan ia mintai pertolongan. Sedang Lee Yeonhee juga bukan seorang ibu yang tega membuang anaknya ke panti asuhan.
ㅤㅤDesakan ekonomi memaksa Yeonhee untuk membuat keputusan yang sulit. Ia menyingkirkan segala ego, harga diri, bahkan mengenyampingkan luka di hatinya. Karena baginya, itulah satu-satunya jalan yang mungkin masih bisa ia tempuh daripada menjadi ibu yang tidak bertanggung jawab. Meski itu rasanya seperti berjalan dengan telapak kaki telanjang diatas ram kawat.
ㅤㅤMalam itu, Yeonhee menggenggam tangan Lee Yohan kecil menuju suatu tempat. Tempat yang selama ini Yeonhee hindari mati-matian.
ㅤㅤ“Ibu, kita mau kemana?” Tangan mungil Lee Yohan mengayun-ayunkan genggaman tangannya dengan sang ibu.
ㅤㅤTanpa menatap wajah putranya yang baru saja berusia tujuh tahun itu, Yeonhee menjawab. “Kita akan bertemu ayah.”
ㅤㅤWajahnya muram, tatapannya kosong. Angannya tertuju pada memori memilukan yang terjadi tujuh tahun kebelakang. Ia tidak mungkin lupa, tidak akan pernah hilang dari ingatannya tentang hari dimana ia menelan kekecewaan sangat besar. Serasa dihunjam lembing tepat didadanya.
ㅤㅤ“Ya, benar. Dia adalah Kim Yoona, istriku. Dan ini adalah putriku. Kami menikah secara resmi, sedangkan kau bukan siapa-siapa bagiku. Kita hanyalah orang asing yang menikmati malam bersama-sama, aku tidak punya tanggung jawab apapun terhadap putramu itu. Bukankah kau juga secara suka rela menikmati malam-malam itu? Jadi jangan menuntutku.”
ㅤㅤKalimat-kalimat yang diucapkan si brengsek Yoo Seunghwan itu terus terngiang-ngiang di kepala Yeonhee. Menggenapkan kekecewaan Yeonhee sebelumnya karena ayah dari putranya itu tidak ada untuk mendampinginya saat bersalin. Hari itu memang tepat seminggu setelah ia melahirkan Yohan, di rumah sakit ternama di kota, sesuai arahan Yoo Seunghwan sebelumnya. Katanya, ia ingin yang terbaik untuk putranya, ia rela bekerja keras supaya Yeonhee bisa melahirkan di rumah sakit terbaik. Memang benar, ada hasilnya. Seunghwan memberi uang yang banyak untuk biaya persalinannya.
ㅤㅤYeonhee kini benar-benar mengutuk sikap naifnya dulu. Dimana ia begitu saja percaya terhadap skenario yang dibuat Yoo Seunghwan yang seolah-olah mencintainya dengan tulus. Ia tak sampai berpikir hal-hal yang seburuk ini akibat sikap Seunghwan yang begitu manis. Mana bisa ia sampai terpikir bahwa saat itu ternyata Seunghwan telah memiliki seorang istri. Konglomerat bajingan. Ia membiarkan Seunghwan merayunya, mencumbunya, memiliki seluruh tubuhnya, sampai lahir lah seorang Yohan. Tanpa pernikahan.
ㅤㅤMeski Yeonhee tetap harus bersyukur karena Tuhan akhirnya menunjukan segalanya. Bersyukur pada takdir Yohan lahir dua minggu lebih cepat dari perkiraan, sehingga ia dapat memergoki Seunghwan dan istrinya yang baru melahirkan di rumah sakit yang sama. Skenario Seunghwan secara gamblang terungkap, tak terelakan lagi.
ㅤㅤ“Asik! Aku akan bertemu ayah!” Berbeda dengan Yeonhee tentunya, Yohan berseru kegirangan.
ㅤㅤPada saat itu Yohan kecil tidak peka terhadap suasana hati sang ibu. Dirinya terlalu bersemangat untuk bertemu sang ayah yang selama ini dikatakan ibunya sedang bekerja di luar negeri. Bahkan Yohan berpikir bahwa sekarang ia akan dibawa ke tempat bernama luar negeri itu.
ㅤㅤ“Wah! Apakah ini luar negeri itu?” Yohan takjub ketika sampai didepan gerbang suatu rumah megah.
ㅤㅤ“Luar negeri ini seperti istana ya, Bu?” Masih dengan raut takjubnya. “Jika ayah selama ini tinggal di tempat seperti ini, kenapa tidak mengajak kita untuk tinggal disini juga ya ... aku ingin tinggal disini, Ibu.” Dalam bayangan Yohan pasti menyenangkan tinggal di istana.
ㅤㅤ“Mari kita masuk.” Ibunya berkata singkat.
ㅤㅤYohan makin terkesima ketika masuk kedalam, sedang sang ibu hanya berjalan tanpa memalingkan wajah kemanapun, fokus ke depan dan berjalan cepat menuju satu ruangan.
ㅤㅤ“Ayah!!” seru Yohan ketika mendapati sosok seorang pria dalam ruangan tersebut. Yohan sudah dapat menebak itu pasti ayahnya.
ㅤㅤDengan senyuman lebar Yohan berhamburan hendak memeluk sosok itu dan membayangkan akan betapa hangatnya sambutan dari sang ayah. Namun apa yang ia dapat? Lengan pria itu mendorong dada Yohan dengan kasar, membuat tubuh kecilnya jatuh tersungkur. Yohan hanya melongo, tidak percaya dan tidak mengerti sikap itu. Dengan polosnya ia bangkit, namun tak berkata apapun.
ㅤㅤDan tetap bungkam ketika ia menyaksikan sendiri cacian dan makian terlontar dari bibir sang ayah pada sang ibu. Telunjuk tangannya mengacung, menunjuk-nunjuk wajah sang ibu bahkan menghentak-hentakannya pada kepalanya. Yeonhee sekuat tenaga bertahan dan menerima segalanya tanpa perlawanan, agar satu yang ia minta yaitu hak kesejahteraan dan pendidikan bagi Yohan bisa didapatnya.
ㅤㅤ“Baik. Akan kuberikan uang sebanyak apapun yang kau minta, termasuk rumah dan seluruh biaya pendidikan untuk bocah ini. Tapi jangan coba-coba untuk membuka mulut dan mengakui diriku sebagai ayah dari bocah ini. Kau harus tau diri bahwa kau tidak pantas. Hiduplah sebagai dirimu sendiri! Bersembunyilah dari hadapanku dan jangan pernah menampakan wajahmu lagi padaku, Yoona, dan putri kami.”
ㅤㅤYohan masih terdiam, dirinya menoleh ketika kini dirasa ada yang mengawasi dari ambang pintu. Nampak sosok seorang wanita lain bersama seorang anak perempuan disana. Durja penuh kebencian terlihat. Mereka pun tegas menghampiri.
ㅤㅤ“Kau dengar? Sekarang pergilah dari sini wanita jalang! Bawa serta bocah bodohmu ini dan jangan pernah kembali kesini!” Tarikan kuat dilakukan pada rambut panjang Yeonhee hingga ia terhuyung-huyung. Tubuhnya pun tak luput dari pukulan dan cakaran wanita ini. Meski begitu Yeonhee hanya bisa diam, menunduk, dan pasrah.
ㅤㅤDalam perjalanan pulang, Yohan tak sedikit pun melepaskan pandang dari wajah sang ibu yang tak berhenti menitikan air mata dalam diam sejak ia keluar dari rumah sang ayah.
ㅤㅤ“Ibu, tidak apa-apa. Jika ayah—ah, maksudku Tuan Seunghwan tidak ingin bertemu kita ... ada aku, Lee Yohan yang akan selalu ingin bertemu Ibu dan menyambut Ibu dengan pelukan hangat.”
ㅤㅤUcapan tulus dari Yohan seakan menjadi magnet yang menarik senyuman sang ibu. Yohan ikut tersenyum, seiringan dengan itu senyuman sang ibu pun semakin lebar.
ㅤㅤSejak saat itu Yohan berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu tersenyum dan tertawa, agar ibunya mampu melakukan hal yang sama seperti dirinya.
ㅤㅤSepuluh tahun berlalu sejak saat itu. Kehidupan Lee Yeonhee dan Lee Yohan berangsur membaik. Selain karena mereka rajin berbagi senyuman dan tawa yang menguatkan satu sama lain, pada tahun 2009 terbentuklah suatu organisasi perlindungan bagi para ibu tunggal di Korea Selatan. Diskriminasi dan perundungan terhadap kaum mereka semakin berkurang hingga tak pernah nampak di permukaan. Meski Yohan tetap menemukan fakta bahwa hal ini masih menjadi pergunjingan tersembunyi bagi beberapa orang. Tidak masalah baginya, karena meski begitu ini layak dikatakan sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Yohan dan ibunya dapat bergerak bebas, menjalani kehidupannya seperti orang normal.
ㅤㅤYohan kini berstatus sebagai siswa kelas 2 di SMA Goguryeo. Kehidupan sekolahnya menyenangkan, karena Yohan selalu menciptakan situasi yang demikian. Bahkan pada tahun pertamanya di sekolah, ia mendapatkan cinta pertama. Seorang gadis cantik yang kaya raya. Jangan ditanya betapa Yohan mecintainya. Bukan hanya dari wajah maupun hartanya, tapi dari berbagai sisi yang dimiliki sang gadis.
ㅤㅤNamun ... kebahagiaan akibat cinta yang bersemi tidak bisa bertahan lama di sisinya. Di tahun kedua ini, Lee Yohan harus menahan cintanya untuk tak nampak di permukaan. Satu hal yang masih bisa dilakukannya adalah mencintai gadis itu dalam diam.
ㅤㅤAda apa?
Gallery
Relations
1. LEE YEONHEE (45)
portrayed by Lee Yo Won // NPC

Ibu kandung Lee Yohan yang merupakan seorang ibu tunggal. Bekerja sebagai seorang sekretaris di sebuah perusahaan. Penampilannya modis, ia memiliki tubuh semampai.
2. YOO SEUNGHWAN (46)
portrayed by Jang woo Sung // NPC

Ayah biologis Lee Yohan. Ia tidak mengakui Lee Yohan sebagai putranya, yang lahir dari hubungan gelap dirinya bersama Lee Yeonhee. Saat ini, baik Lee Yeonhee maupun Lee Yohan sama-sama tidak diakui dan dianggap ada dalam hidup seorang Yoo Seunghwan. Sebagai gantinya, ia tetap memberi biaya hidup bagi Lee Yohan dengan syarat tidak mengungkap semua fakta diantara mereka.
3. YOO ARA (17)
portrayed by Kim Myeongji // @gihs_yooara

Putri dari pasangan Yoo Seunghwan dan Kim Yoona. Mantan pacar Lee Yohan (belum lama ini mereka memutuskan hubungan). Keduanya putus semenjak mereka sama-sama mengetahui fakta bahwa mereka adalah saudara.
4. KIM YOONA (45)
portrayed by Lee Young Ae // NPC

Istri sah Yoo Seunghwan dan ibu kandung dari Yoo Ara. Kim Yoona tentu sangat membenci Lee Yeonhee juga Lee Yohan, otomatis dirinya pun sangat menentang hubungan Yoo Ara dan Lee Yohan. Ia mengancam akan ‘mengeluarkan’ Lee Yohan dari sekolahnya Goguryeo International High School menggunakan kekuasaannya, jika Lee Yohan kedapatan mendekati Yoo Ara.
Disclaimer
× This site is just for Roleplaying purpose only
× Lee Yohan is a Fictional Character. All the things stated and stories about Lee Yohan are not related to the face claim (ASTRO or ASTRO Yoon Sanha)
Cayce Pollard
Roleplayer @ GoguryeoHS
Text